Perang seakan tertunda setelah laser dilesatkan. Kepala-kepala menengadah menunggu hasil dari serangan tersebut.
Apakah itu akhir dari Asmodeus? Atau itu merupakan awal dari babak selanjutnya?
Dentuman detik demi detik bagai mengikuti degup jantung. Bersuara di dalam otak, menaikkan tensi hingga ke puncak.
Setelah beberapa detik, hampir seluruh mata menyadari, kalau semua ini belum berakhir. Melainkan memang berupa awal dari babak puncak.
Beberapa saat kemudian, langit pun semerta berubah violet. Gas racun dan cairan kental yang menetes ke bumi seketika hadir menyelimuti langit medan perang.
Bagai awan cumulonimbus yang siap melahap siapa pun yang ada di bawahnya.
Pada badan awan, muncul dua mata besar yang penuh oleh amarah. Badan awan terus menyebar, semakin besar dan mulai melahap kerangkeng kayu milik si Peri Alam.