Chereads / My Weird Assassin / Chapter 29 - Having Fun (21+)

Chapter 29 - Having Fun (21+)

CHAPTER 28

"I want to work out hot with you, baby."

Desahan yang keluar seolah menjadi backsound yang di barengi dengan lagi dengan lantunan lagu Feel It - Michele Morrone.

Mereka sudah menyudahi kegiatan panas dengan hanya berpelukan satu sama lain seolah menyalurkan kehangatan. Mereka tiduran sambil berhadapan, dengan keadaan tubuh naked tentunya.

Erica tidak percaya kalau ia menyalurkan nafsu bersama dengan laki-laki ancaman dunia, bahkan ia sendiri pun di ancam.

"Apa setelah ini kita perlu pindah dari sini? Atau aku saja yang ganti identitas?"

Sean menatap Erica, yang melontarkan pertanyaan seperti ini. Aneh saja wanita cuek dan datar seperti di sampingnya ini memikirkan hal yang tidak penting, karena biasanya Erica selalu terlihat tidak peduli dengan apa yang terjadi.

Erica merasa kalau Sean hanya menatapnya seperti tanpa kedip, dan ini menjadikannya menaikkan sebelah alis dan menatap laki-laki tersebut yang tampak sedang berpikir dengan perkataannya. "Damn, you have to tell me something. I was worried that what was about to happen would harm me," ia berkata lagi.

Sean hanya memperlihatkan smirk pada wajahnya, setelah itu cengengesan karena perkataan Erica yang terdengar di telinganya cukup menggelikan karena wanita satu itu memilih untuk mengulang setiap perkataannya.

"Iya sayang, aku hanya melihat wajah mu dan mengingatnya yang mendesah nama ku." Sean membalas seperti ini terlebih dulu, menggoda wanita di sampingnya.

Mendengar itu menjadikan Erica mengerjapkan kedua mata berkali-kali, ia tidak mengerti kenapa pada akhirnya Sean merespon dengan topik pembicaraan yang sangat melenceng.

Pipi Erica terlihat bersemu, menjadikan Sean yang melihat itu langsung saja mendekatkan wajah ke arah kekasihnya setelah itu melumat bibir yang sangat menyulut nafsunya, tenang saja hanya lumatan yang berlangsung singkat.

"Kenapa kau mencium ku, Sean? Jawab pertanyaan ku, ayolah…"

Biasanya Erica akan marah, namun mungkin untuk hari ini wanita itu terlihat sedikit melunak pada Sean yang terlihat masih saja asyik menatap wajah kekasihnya.

"Baiklah. Jawaban dari pertanyaan kamu yang pertama, tidak akan ada yang pindah dari sini, mengerti? Dan untuk jawaban yang kedua, apakah itu harus di lakukan? Maksudnya, apa motif mu?" Pada akhirnya Sean menjawab, namun jawaban yang di dampingi oleh tatapan bertanya-tanya karena heran dengan banyak hal yang di tanyakan oleh wanita di hadapannya ini.

Sambil mengobrol santai, tangan Sean tiada henti bergerak. Terkadang tangannya bergerak menelusuri punggung Erica yang mulus, belum lagi juga ia tidak segan untuk menyentuh dada kembar wanita tersebut dengan tangannya yang kekar, tak dapat di pungkiri kalau sentuhannya ini cukup sensual untuk ukuran wanita yang tidak memiliki tipe laki-laki untuk berhubungan badan.

"Penyamaran ku karena aku memikirkan akan banyak hal yang terjadi kepada ku, benar? Teman-teman penjahat mu semuanya mengetahui kalau aku adalah wanita kesayangan yang kamu miliki, sudah pasti kesenangan hidup ku juga akan terancam.

Sean suka melihat Erica khawatir dengan hal yang bersangkutan kepadanya, dan ini menjadikannya mengulum senyuman geli, namun tidak mengurangi sifatnya yang sangat berwibawa. Ia berhenti mengelus tubuh naked Erica, setelah itu memilih untuk mengelus puncak kepala wanita yang ada di hadapannya ini.

"Aku ada cara lain, tapi mungkin akan merepotkan mu, Erica."

"Tunjukkan cara lain itu karena aku masih ingin berada di perusahaan Vrans, aku menjadi wanita karier yang sukses disana."

"Baiklah, Nyonya. Ikuti saja apa yang aku kehendaki, besok masuk kerja, benar? aku sudah memiliki rencana,"

Erica menyipitkan mata, setelah itu menuduh Sean. "Aku tau kalau tidak seharusnya mempercayai mu,"

"Kau menuduh seorang kriminal?" Sean malah bertanya seperti ini.

"Kau memang penjahat, bodoh."

Sean tidak menjawab, ia bergerak dengan lembut, bahkan menopang kepala Erica terlebih dulu dengan tangannya setelah itu ia beranjak dari posisi tiduran. Meletakkan kepala Erica pada bantal, dan ia beranjak dari kasur, sudah berdiri.

Erica gagal fokus, tentu saja melihat tubuh naked Sean benar-benar membuat darahnya berdesir dengan cukup hebat.

"Pakai selimut untuk menutupi tubuh mu." Erica berkata, namun ia tidak mengalihkan pandangan.

Sean hanya melirik Erica, setelah itu menampilkan smirk. "Lalu, kau membiarkan tubuh mu yang naked tidak tertutup apapun? Bermaksud ingin menggoda ku?"

"Menggoda?" Erica mengulang perkataan Sean yang tampak menyebalkan di indra pendengarannya. "Yang benar saja, tidak ada yang menggoda siapapun."

Sean hanya menggeleng-gelengkan kepala, ia berjalan menuju kamar mandi. "Ayo mandi, kita harus menghampiri D. Krack untuk masalah ini. Atau kau tidak ingin ikut?"

"Mau! Tapi…"

"Besok kamu bisa kerja, aku akan mengantar mu."

Seolah menjawab kegelisahan Erica, Sean berkata seperti ini karena ia adalah sosok yang sangat peka jika di ujur dari standar laki-laki di dunia ini.

Erica tersenyum, setelah itu ikut beranjak dati kasur. Namun bedanya adalah, ia menggunakkan selimut untuk menutupi tubuhnya. Walaupun mereka sudah melihat tubuh satu sama lain tanpa sehelai benang pun, namun tentu saja ada rasa malu tersendiri bagi dirinya.

"Oke, ayo mandi tanpa melakukan kegiatan apapun lagi di sana."

"Aku tidak berjanji karena kedua buah dada mu selalu menantang ku,"

Erica memutar bola mata, ia berjalan ke arah Sean yang tampak menghentikan langkah, namun ternyata ia lebih dulu masuk ke kamar mandi tanpa menunggu kekasihnya.

Sebenarnya Erica merasa kalau akan ada terjadi banyak hal yang buruk. Namun, sepertinya ketenangan juga harus menyeimbangi perasaan tersebut supaya tidak terlalu terbawa pikiran.

Erica membuka selimut yang menjadi penutup tubuhnya, setelah itu melihat ke belakang dan ada Sean yang sudah mengunci pintu kamar mandi. "Kenapa di kunci? Tidak akan ada maid mu yang berani menginjakkan kaki disini," ia berkata dengan jujur sesuai pada kenyataan.

Mendengar itu, Sean terkekeh kecil. "Memangnya kenapa? Hanya untuk kenyamanan ku saja, mandi bersama dengan wanita adalah yang pertama dengan mu."

"Tapi ini kan bukan mandi bareng pertama kita." Erica seperti meralat perkataan Sean yang menurutnya kurang sesuai.

Sean menganggukkan kepala, setelah itu berjalan ke arah Erica dan memeluk wanita itu dari belakang.

Kejantanannya kembali menegang, bahkan Sean sengaja menggesekkan kejantanannya pada belahan bokong Erica yang tampak padat.

Erica tau kalau beberapa menit kedepan akan kembali di terkam singa yang selalu haus dan lapar akan nafsu ini. Ia diam, tidak menerima ataupun tidak melawan, ia selalu seperti ini.

Sean tau Erica tidak melawan pergerakannya, setelah itu bergerak menguncir rambut Erica dengan satu tangannya dan ia menyuruh wanita tersebut untuk sediki menungging.

"I want to feel you again, you are so seductive."

Erica tidak menjawab. Sedangkan Sean langsung memposisikan kejantanannya pada lubang kenikmatan yang siap menerima dengan senang hari permainan lembut darinya.

"I want to have fun with my lover for a while before re-entering the criminal world again."

Next chapter