Chereads / Permaisuriku / Chapter 3 - Capter 1

Chapter 3 - Capter 1

Setelah beberapa menit mereka saling mengungkapkan rasa sayang satu sama lain. Kini mereka mulai menerbangkan layangan kembali, setelah tadi sempat terbang keudara namun tersangkut diantara dahan pohon.

"Ayo kak, terbangkan lebih tinggi lagi. " Ucap Putri Qhian Xuu memberi semangat pada pangeran Qhenzie yang sedang membawa seutai benang layangan ditangannya, mengatur layangan yang sedang terbang tinggi diudara. Sedangkan Putri Qhian Xuu sedang membawa sebalok kayu yang terlilit benang yang menyambung dengan kakaknya.

Disampingnya ada Azee bersama lelaki kecil bernama Abisena, kakak tertua Azee. Mereka berdua juga sedang menerbangkan layang - layang. Namun pandangan Azee tersita pada sosok pangeran Qhenzie. Abisena melihat Azee sambil mengelengkan kepalanya.

"Azee, sudahlah. Janganlah berfikir lebih. Sadarlah.. ! Semua tidak akan indah lagi setelah hari esok. " terang Abisena. Dia tampak acuh tak acuh dengan raut wajah Azee yang sudah berubah muram. Abisena terus menerbangkan lanyangan mereka hingga tinggi.

"Kakak benar, semua tidak akan indah lagi setelah hari esok. " Azee tersenyum getir. melihat kearah putri Qian Xuu dan pangeran Qhenzie.

Dari kejauhan tampak pria dan wanita tua berdampingan, bergandeng tangan ikut tersenyum bahagia melihat mereka bermain. Namun tatapan mereka pada putri Qhian Xuu, tersirat sesuatu yang begitu mendalam. Pria dan wanita tua tersebut adalah raja Qharem dan ratu Senae. Raja dikerajaan Almond, ayah ibunda dari putri Qhian Xuu dan Pangeran Qhenzie.

" Apa harus sekarang suamiku. ?" tanya ratu Senae pada suaminya tersebut. Ada perasaan takut dan seakan tidak rela untuk berbicara.

" Semua sudah tertulis jelas pada takdir. Kita tidak bisa memungkiri jika pada kenyataannya kini tlah tiba waktunya. " Jelas Raja Qharem memberi semangat pada istrinya seraya mengenggam tangannya.

Dengan perlahan mereka berdua berjalan kearah putri Qhian Xuu dan pangeran Qhenzie bermain.

"Qhian Xuu.. " Raja Qharem mulai memangil putri semata wayangnya itu.

"Ya, ayah. " Putri Qhian Xuu menjawab pangilan ayahnya dan mulai mendekat kearah kedua orang tuanya.

" Ayah , Ibu. Lihatlah layanganku terbang sangat tinggi bukan. " ucapan polos putri Qhian Xuu seraya menunjuk kearah layangan yang sedang diterbangkan oleh kakaknya tersebut.

" Sangat indah sekali sayang . " Jawab Ratu Senae untuk menyenangkan hati putrinya. Putri Qhian Xuu sangat senang mendengar pujian tersebut. Dengan bahagia putri Qhian Xuu berniat mengajak kedua orang tuanya untuk ikut mencoba menerbangkan layangan miliknya namun dicegah oleh Raja Qharem.

"Tidak sayang, ada hal penting yang harus kita bahas sekarang. " ucap Raja Qharem serius. Ratu Senae mengelus lembut pundak suaminya memberi semangat. Karena Ratu Senae tau bertapa beratnya suaminya mengatakan hal tersebut dari bibirnya. Hal itu membuat Putri Qhian Xuu sedikit gelisah.

"Ayah,,,, " Putri Qhian Xuu menjeda ucapannya.

Sekilas putri Qhian Xuu melihat kearah pangeran Qhenzie serta Azee dan Abisena yang sedang menerbangkan layangannya. Kemudian kembali menatap kearah kedua orang tuanya lagi.

"Kita bicara dikamarku saja ayah. " Ucap Putri Qhian Xuu serius. Wajahnya yang cantik dan polos itu mendadak menjadi serius dan misterius. Putri Qhian Xuu melihat kearah kakaknya lagi dan pamit untuk pergi bersama kedua orang tuanya lebih dulu. Setelah mendapat jawaban dari sang kakak putri Qhian Xuu dan kedua orang tuanya berjalan menuju kamar putri Qhian Xuu.

Putri Qhian Xuu masuk lebih dulu kekamarnya diikuti kedua orang tuanya dibelakangnya. Wajah putri Qhian Xuu terlihat begitu serius dan misterius. Berbeda dengan tadi yang sangat polos dan periang. Raja Qharem memulai percakapan setelah pintu kamar putri Qhian Xuu ditutup dari luar oleh pelayan kerajaan tersebut. Putri Qhian Xuu masih berdiri kaku membelakangi kedua orang tuanya.

" Sayang... " Raja Qharem mulai berbicara.

" Aku tau Ayah .. " Namun Putri Qhian Xuu langsung memutus perkataan ayahnya tersebut. Raja Qharem dan Ratu Senae saling tukar pandangan dengan serius . Putri Qhian Xuu masih setia pada posisinya.

"Ayah.. !" Putri Qhian Xuu memulai percakapan tanpa sedikitpun berniat berbalik badan melihat kedua orang tuanya.

" Tidak bisakah ayah menyembuyikanku lagi seperti dulu, mengirimku pergi jauh keluar kota. Mencoret ku dari daftar sisilah keluarga.

Bisakah ayah mengumumkan kepada semua dunia bahwa aku sudah tiada. "Ucap putri Qhian Xuu serius.

"Sayang. " kini Ratu Senae mulai bersuara. mencoba menenangkan putrinya yang masih berdiri mematung membelakangi mereka.

"Ayah bisakah ayah.. bisakah ayah.. " Putri membalikan badannya menghadap kekedua orang tuanya. Air matanya mengalir perlahan.

membuat Ratu Senae dan Raja Qharem sedih dan khawatir.

"Sayang .. " kali ini raja Qharem mulai bersuara mencoba menengkan putrinya.

"Bisakan ayah melakukannya. Aku .. " putri Qhian Xuu menyeka air matanya yang mulai membanjiri pipinya. Raja Qharem dan ratu Senae mulai mendekat kearah putrinya dengan khawatir. Namun putri Qhian Xuu menghindah kebelakang dan tak ingin orang tuanya mendekatinya atau menyentuhnya melihat dirinya yang sangat rapuh saat ini.

"Aku tidak mau takdir ini ayah. Aku tidak mau kehilangan kalian semua karena takdir sialan ini ayah. " Isak

tangis putri Qhian Xuu sudah tak terbendung lagi. Air mata sudah deras membasahi pipinya. Ratu Senae langsung segera merangkul putri semata wayangnya kedalam dekapan hangatnya.

" Sayang, tenanglah .. " Raja Qharem ikut mengelus lembut rambut putrinya tersebut.

Dengan perlahan Putri Qhian Xuu melepaskan diri dari pelukan ibunya dan berjalan membelakangi kedua orang tuanya. Wajahnya masih tampak memerah akibat menangis dan sesegukan masih belum mereda. Dengan berat hati Ratu Senae pun membiarkan putrinya melepaskan diri dari pelukannya.

" Sayang, Bagaimana kamu bisa tau semua ini. ?? " tanya Raja Qharem mulai serius. Raja Qharem dan Ratu Senae saling berpandangan mencoba berkomunikasi lewat mata mereka.

Mereka saling bertanya dan menerka - nerka mencari jawaban dari sorot mata mereka.

Pasalnya ini semua masih menjadi rahasia yang hanya dia dan istrinya yang tau. Bagaimana putrinya bisa mengetahui, jika selama ini raja Qharem telah menyembuyikan anaknya agar terhindar dari takdir ini. Namun nyatanya takdir tetaplah takdir, yang sudah tergaris dan tidak bisa melarikan diri darinya meski sampai keujung dunia sekalipun.

Putri Qhian Xuu tetap berdiri pada posisinya. Perlahan - lahan sesegukannya mulai membaik. Sorot wajah yang tadi memerah kini kembali berubah menjadi lebih tegas dan misterius. Hingga suara Raja Qharem seketika membuatnya membalikan badan.

Karena hanya satu nama yang mengetahui tentang takdir yang tergaris saat ia belum terlahir kedunia.

"Qhian Xii. ... "

~~~~~~~~~~~~~~~@@@~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terimakasih sudah membaca ceritaku. 🥰

Maaf ya aku nulisnya lanjutan ceritanya agak lama. Soalnya ada kegitan lain juga yang harus aku kerjakan. Jadi maaf bangets ya kalau lanjutan ceritanya lama dan nunggu mood juga kalau nulis. 🥰

Doain agar aku bisa lancar terus lanjutin ceritanya. Makasih 🥰🙏

Salam manis dariku.

`` Princes_Sky``