Chapter 216 - Rujuk

Maura menghentikan mobilnya di baseman dalam gedung apartemen miliknya. Dia segera turun, kemudian berjalan sambil membawa buket dan tas branded nya menuju koridor. 

Wanita itu terus berjalan hingga tiba di lift, kemudian menekan tombol menuju lantai nomor 12 di mana unit apartemennya berada. 

'Mark ... Dia terlihat lebih baik dan lebih bijak sekarang. Aku seperti melihat versi terbaik dalam dirinya,' batin Maura sambil tersenyum tipis melirik buket yang diberikan oleh Mark kepadanya. 

Tingg .... 

Pintu lift terbuka. Maura bergegas keluar, berjalan menyusuri koridor bernuansa metalik dengan pencahayaan lampu berwarna kuning, menunju unit apartemennya. 

"Mark ..." 

Maura melambatkan langkahnya saat melihat Mark berdiri di depan pintu unit apartemennya. Dia selalu penasaran kenapa mantan suaminya itu ada di sana, dia tidak menyangka karena telah diikuti. 

"Kenapa kamu di sini?" tanyanya. 

"Eh ... Aku pikir kita perlu bicara," jawab Mark dengan agak canggung.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS