Keesokan harinya ....
New York
Zach terbangun dalam sepi, menatap langit-langit ruangan dengan air mata yang berlinang. Memorinya tak pernah bisa lepas dari bayangan Adriana, ibunya, dan kejadian-kejadian sebelum dia ke Yew York. Bahkan mimpi saat dia melihat Adriana akan menikah dengan pria lain.
'Adriana ... Sedang apa kamu sekarang? Apa kakimu sudah sembuh? Apa kamu merindukan aku, mencari aku, apa kamu masih setia menungguku? Atau ... Atau kamu mengira aku sudah meninggal, lalu kamu menikah dengan pria lain? Aku sungguh merindukanmu ... Tapi aku tidak bisa berbuat banyak, bahkan tubuhku tidak bertenaga samasekali ... Bagaimana aku bisa kembali ke seattle.' Zach bertanya-tanya dalam gelisah. Membayangkan kebiasannya selalu menghubungi Adriana saat setelah bangun tidur, sarapan bersama ibunya, atau datang menemui Adriana saat sedang berjalan menuju toko.