Adriana menghela napas, menatap Mark yang mendadak datang dan menumpahkan beban kepadanya. "Bagiku diantar pria lain itu memang bukan hal yang benar. Tapi jika memang itu hanyalah teman satu grup yang memang setiap hari bertemu, seharusnya kamu mencoba untuk percaya dan tidak berburuk sangka."
"Sulit untuk bersikap begitu." Mark menyandarkan punggungnya pada bahu sofa.
"Kamu harus lebih percaya padanya dan memahami perasaannya. Jika dia di rumah dan terus terbelenggu dalam kesepian, dia akan merasa stress dan mungkin itu juga membuatnya kesulitan hamil," ucap Adriana dengan santai karena sebenarnya dia tidak begitu tertarik dengan masalah yang dihadapi oleh Mark dan Maura.