Adriana termangu dengan tatapan kosong mengarah pada gelas cantik kecil berisi sampanye,karena dalam pikirannya selalu dipenuhi oleh pertanyaan tentang di mana keberadaan Zach? Masih hidup atau tidak? Jika sudah meninggal lalu di mana jasadnya?. Berbulan-bulan pikiran itu menguasainya, membuatnya begitu sakit dalam kerinduan yang tak terkira, dalam kekhawatiran dan juga harapan.
"Zach ... Andai kamu tau. Hatiku seperti mati tanpamu. Aku telah mati dalam hidupku. aku tak berselera untuk hidup, aku hancur ... Sangat hancur ... Semua terasa gelap dan menyiksa. I need you!" Lirih Adriana kemudian menyesap rokoknya lalu menghembuskan asap ke sembarang arah. Suara bisingnya musik dan ramainya ruangan dipenuhi oleh para pengunjung yang menari dengan pasangan atau teman, adalah hal yang sudah menjadi hiburannya setiap malam.