Adriana tersenyum dengan rona kemerahan dan bahagia di wajahnya. Dia merangkul lengan Zach dengan erat, kemudian menyandarkan dagunya ke lengan itu sambil terus berjalan. "Kamu tulus menyayanginya."
"Tentu saja. Karena aku calon ayahnya."
"Jangan membual!"
"Aku tidak membual. Aku sedang mengumpulkan uang untuk melamar mu, menyiapkan kehidupan yang layak untuk keluarga kecil kita nanti," ucap Zach dengan serius.
"Oh, aku terkesima." Adriana merona kemudian berjinjit mencium pipi Zach.
Zach merona karena sekarang Adriana lebih sering mencium. Dia berjalan dengan santai sambil berkata, "sekarang aku tau, ternyata pacarku agresif."
"Apa kamu tidak suka dicium?" tanya Adriana dengan mengerucutkan bibirnya.
"Tentu saja suka. Aku bahkan ingin lagi," jawab Zach kemudian berhenti menatap Adriana dengan intens. Dia mendekatkan wajahnya dengan wajah kekasihnya itu kemudian mencium bibir dengan lembut sambil merangkul pundaknya.