Setelah membersihkan wajah dan pakaiannya dari tepung, Adriana keluar dari kamar mandi dan segera membantu Bryan membereskan barang dagangan yang berserakan di lantai.
"Aku tidak menyangka akan ada nenek sihir datang ke toko kita," gumam Bryan.
"Aku sedang duduk santai, tiba-tiba dia datang dan langsung menamparku. Sungguh seperti nenek lampir yang tidak sabaran dan hanya ingin menang sendiri," sahut Adriana dengan lesu. Sesekali dia meringis kesakitan saat merasakan pedih di area leher dan pipinya yang ternyata lecet akibat dicakar oleh Irina sialan itu.
"Dia istri dari mantanmu yang tadi sempat datang, Kan?" Bryan memastikan..
"Iya," singkat Adriana. "Bryan, tolong ambilkan sapu untuk membersihkan tepung ini," serunya.
"Oke."
Bryan segera berjalan menuju ke arah teras toko di mana terletak sapu lantai. Langkahnya terhenti saat tiba di samping meja kasir karena melihat ada yang datang. 'Pacarnya datang,' batinnya.