Saat sore, Adriana baru saja pulang dari toko. Dia berjalan menyusuri jalanan menuju pulang ke rumah seorang diri karena Evan sudah pulang terlebih dahulu dijemput oleh Amanda. Wanita itu berjalan dengan tatapan kosong, karena teringat pada hinaan Margareth yang seolah membakar hatinya, mengingatkan akan kebodohannya di masa lalu.
'Ya, dia benar. Aku memang rendahan dan seperti jalang karena aku sudah tergoda oleh Mark sehingga aku mau menyerahkan diriku sepenuhnya, dan kecerobohan itu membuatku hamil dan aku tidak mampu meneruskan pendidikan ku lagi. Semua ini memang tidak akan pernah terjadi jika aku bisa menjaga diriku sendiri dari rayuan pria,' batinnya sambil terus berjalan hingga memasuki area rumahnya.
"Mama!"
Lamunan Adriana terhenti saat melihat Evan berlari menghampirinya. Dia pun tersenyum menatap putranya itu dan langsung menggendongnya, menciumi pipinya yang agak chubby.