Chereads / NASIB SEORANG JANDA [21+] / Chapter 2 - Mencari sebuah pekerjaan

Chapter 2 - Mencari sebuah pekerjaan

Sebuah status baru Marlina sandang sebagai seorang janda, walau pun begitu banyak orang yang mengejek atau bahkan menghinanya dengan kata-kata yang begitu kasar, dia tetap harus tegar. Lagi pula di dunia ini tidak ada manusia yang benar-benar murni baik, kebanyakan dari mereka pandai sekali bersembunyi dari keburukannya.

"Uang tabunganku tinggal sedikit lagi, belum ayah yang terus saja meminta uang. Astaga, hidup sebagai janda rupanya tidak seenak yang aku pikirkan. Marlina, kemana kau harus mencari sebuah pekerjaan sekarang?"

Wanita cantik itu terdiam sejenak sembari meminum minuman yang dia pesan di cafe sahabatnya itu, dia sedang memikirkan bagaimana nasib keuangan keluarga ke depannya nanti. Dia tidak mungkin mengandalkan uang simpanan yang selama ini diberikan Kai ketika masih menjadi suaminya, sampai kapanpun itu tidak akan pernah cukup membiayai hidup.

Tring!

Sebuah notifikasi membuat Marlina membulatkan matanya, itu bukan pesan khusus atau apapun melainkan sebuah iklan yang memang serius atau tidaknya cukup membuat wanita cantik itu kaget.

"Dapatkan jutaan setiap harinya dengan hanya bermodalkan wajah? WTF pekerjaan apa itu kadal bercula?" gumam wanita itu pada dirinya sendiri.

"Apa yang sedang kau baca Marlina?"

Seorang lelaki tampan berkulit kecoklatan datang menghampirinya, dia adalah Lucas sahabat Marlina sejak lama. Lelaki itu begitu penasaran dengan ekspresi sahabatnya yang tidak biasa karena sebuah hal.

"Ini ada iklan muncul di notifikasi ku Lucas, apa kau percaya jika ada pekerjaan yang menghasilkan uang jutaan setiap hari?" tanya wanita itu kepada sahabatnya.

Lucas mengangguk, "Tentu saja ada, itu adalah pekerjaan yang tidak boleh kau lakukan!"

"Hah? kenapa? memangnya sangat sulit?" tanya Marlina dengan wajah penasarannya.

"Bukan sulit tapi tidak baik, Marlina apa kau tahu para wanita yang selalu memuaskan hasrat lelaki hidung belang? kira-kira seperti itulah pekerjaan yang menghasilkan uang banyak," ucap Lucas dengan santainya.

Uhukkkk!

Wanita cantik itu langsung batuk ketika mendengar pekerjaan yang menghasilkan begitu banyak uang itu, bisa-bisanya dia terbodohi oleh iklan seperti itu. Benar-benar sangat teledor!

"Astaga Lucas kau membuatku sangat terkejut! aku pikir bukan pekerjaan seperti itu. Tapi kenapa gaji yang mereka hasilkan bisa sampai jutaan?" tanya wanita itu.

Lucas mengusap wajah sahabatnya itu, "Hilangkan rasa ingin tahu mu itu Marlina! kau tidak akan hidup dengan benar jika terus-menerus menanyakan pekerjaan seperti itu."

"Dih kau ini sensi sekali, aku kan hanya bertanya. Lagi pula siapa yang ingin bekerja sebagai seorang wanita malam? tidak ada," ucap Marlina kepada sahabatnya itu.

"Iya aku kan hanya mengingatkan, dari pada kau tertarik dengan hal seperti itu lebih baik kau bekerja saja di cafe ku ini Marlina. Memang gajinya tidak terlalu besar, tapi cukuplah untuk membiayai hidupmu sehari-hari."

Marlina menatap Lucas dengan penuh keseriusan, pekerjaan ini memang sangat dia butuhkan hanya saja Marlina tidak enak dengan orang tua lelaki itu. Mereka pasti tidak akan suka jika ada seorang janda yang bekerja di cafe nya, iya hal ini Marlina ketahui dari desas-desus gosip yang mulai beredar ketika dirinya bercerai dengan Kai. Dia hanya ingin menghargai orang tua Lucas, namun sepertinya lelaki itu tidak terlalu keberatan.

"Maafkan aku Lucas, tapi aku tidak bisa bekerja disini. Bukan tentang gaji, akan tetapi karena aku memiliki target pekerjaan yang lain. Apa keputusan ini tidak membuatmu marah?" tanya Marlina kepada sahabatnya itu.

Lucas tersenyum kecil, "Iya itu kan keputusanmu sendiri jadi aku tidak akan memaksa, namun aku hanya berpesan agar kau mencari sebuah pekerjaan yang benar okay?"

"Iya iya! kau ini lebih cerewet dari mantan suamiku Lucas. Oh iya kalau begitu aku harus pulang dulu, mungkin ayah sedang mencariku sekarang."

Marlina membereskan semua barang-barangnya dan berpamitan kepada Lucas, dia mungkin harus pulang cepat sebelum sang ayah datang terlebih dahulu. Lelaki paruh baya itu biasanya akan meminta uang disaat-saat seperti ini kemudian pergi lagi dengan teman-temannya.

Selama diperjalanan Marlina terus saja berfikir, apakah yang di ucapkan Lucas adalah benar jika pekerjaan yang menghasilkan uang jutaan itu adalah sebuah pekerjaan yang kotor? namun bagaimana jika sahabatnya itu salah? Marlina sangat membutuhkan uang yang begitu banyak saat ini. Bukan hanya untuk biaya hidupnya sehari-hari, melainkan juga kebutuhan sang ayah yang setiap saat selalu saja bertambah dan juga berubah-ubah.

"Apa aku harus pergi ke alamat yang ada disini? tapi bagaimana jika Lucas benar? aishh Marlina sebenarnya kau itu percaya dia atau tidak sih?!"

Ketika wanita cantik itu sampai dirumah dia masuk ke dalam kamarnya, sampai sekarang belum ada tanda-tanda kedatangan sang ayah oleh karena itu dia memutuskan untuk meninggalkan beberapa lembar uang di atas meja. Sekarang Marlina duduk di depan meja riasnya, dia menatap wajah cantik itu dengan eksepsi datar.

"Jika pekerjaan yang menghasilkan uang banyak itu adalah menjadi seorang wanita panggilan bagaimana? apa aku akan menerimanya? tunggu, bukankah itu sebuah pekerjaan yang sangat kotor? namun lebih kotor mana dengan hidupku?" gumam wanita itu pada dirinya sendiri.

#Halo halo? bagi yang suka tolong masukan ke raknya ya please hihi