Gerimis pagi ini mengantarkan mobil berwarna putih itu membelah jalanan ibu kota, dengan earphone di telinganya, dan lagu bertahan terluka dari Fabio Asher mengantarkannya dalam hening.
Dia merasa lirik ini cukup menjelaskan bagaimana perasaannya, dan apa hal yang harus Dia lakukan selanjutnya.
Dia tersenyum kala lirik lagu itu menyentilnya kuat, tak ada yang salah dari sebuah pertemuan yang berujung perpisahan, Dia tak akan pernah memaksakan siapapun dengan perasaannya, kalau memang sudah selesai ya sudahi, tak ada yang perlu di lanjutkan, karena memang sudah tak lagi ada lanjutannya.
Pekarangan rumah Albani sudah terlihat, tenda besar juga sudah terpasang untuk acara 7 harian dari menantu baiknya itu.
"Bapak kalau mau ikut masuk aja ya"
"Ya Buk"
Tasya berjalan dengan raut datar, Dia hanya tersenyum dengan orang yang menyapanya saja.
Matanya menangkap hadirnya Senja, wajahnya sama masih sangat sendu, dan lemas, Dia pucat.
"Sen"
"Asya"