Hari ini cukup membosankan untuk Senja, dan ya seminggu waktu berlalu, tak ada hal apapun yang Senja lakukan untuk menghubungi Kala, bahkan Dia hanya membalas beberapa pesan Kala, tapi tak pernah mau bertemu.
Dia menghalau rasa rindu itu, membiarkan semuanya terjadi tanpa harus repot bertanggung jawab.
"Kenapa Kak?" Jennie menghampirinya dengan segelas teh melati kesukaan Senja.
"Bunda..
"Dari tadi Bunda liat Kamu murung terus"
"Tasya Bun"
"Kenapa?, Udah seminggu juga kayaknya Kamu gak maen ama Kala"
"Dia cemburu Aku deket sama Kala"
"Lah dia becanda, selama ini Dia ke mana" ucap Jennie dengan menggebu.
Karena jika menyangkut Kala, tak hanya Senja dan Elang yang marah, Jennie dan Albani pun juga terang-terangan mengungkap rasa tak sukanya.
"Trus Kakak maunya gimana?"
"Ya gak gimana-gimana sih Bun, kalau gak boleh ketemu lagi ya udah, Kita udah sama-sama dewasa, udah tua malah, Aku gak mau orang terganggu gara-gara Aku"
"Ya udah, Bunda bikinin sop iga mau?"
"Mau"