Takdir itu layaknya sembilu, Kau bisa berada di ujungnya dan terluka karenanya, atau Kau bisa menggenggamnya tanpa rasa sakit karena goresan itu tak selalu bisa melukai jika dipegang dengan hati-hati.
Lalu Tasya bagaimana? Dia bahkan sudah tercabik oleh sembilu yang dirinya asah sendiri.
Perjalanan, hah Dia ingin tertawa rasanya, jalan seperti apa yang sedang Tuhan berikan kepadanya?, Semuanya buntu.
"Gue keluar dulu kalau itu yang Lo mau Sya"
Ya Dia si bodoh itu, yang memberikan kesempatan yang entah untuk keberapa kalinya untuk laki-laki yang bahkan tak lagi layak untuk dianggap manusia ini.
"Gue gak tau hati Tasya sebaik apa, tapi kalau gue denger dia teriak sekali aja, Lo gue bunuh Mi" ucap Senja telak.
"Sen udah..." Tasya berkata seperti memohon
"Gue gak akan kasar lagi sama Tasya, Sen. Gue udah janji sama diri Gue sendiri"
"Omong kosong Mi, Gue gak per...