Dua tahun berlalu, dan sudah 2 tahun juga Tasya pindah ke Jakarta, hubungan Tasya dan Senja membaik, begitupun dengan kedua orang tuanya, dia tetap bekerja sebagai editor di salah satu perusahan percetakan, ya juga memegang pemasaran online sebuah karya novel.
Perihal Viko, kantornya di SCBD, ya dia salah satu pegawai dengan style selangit, ya layaknya karyawan SCBD.
Namun untuk Tasya, Viko masih sangat rendah hati, NViko juga tak masalah dengan kehadiran kedua anak-anak Tasya.
Ah iya, untuk hubungan Tasya belum berani ke jenjang yang lebih serius, cukup diikat dengan yang namanya pacaran saja, entah ini selingkuh atau tidak, Tasya mungkin tidak terlalu peduli.
Untuk saat ini, Tasya sudah mulai melupakan Bumi, walaupun saat dia membuka dompet atau galeri gawainya dia masih dihujam perasaan cinta yang dia sudah coba kubur dalam-dalam namun sulit itu.
Untuk Viko, dia tidak terlalu peduli dengan itu, dia juga tidak laki-laki iseng yang suka merusak privasi pasangannya.