"Oma ini namanya apa?"
"Ini kue redvelvet namanya Dek, enak kan?" kane menjelaskan.
Sekali lagi Hana rasanya ingin menangis, bahkan kue redvelvet saja Kalani tidak tau, namun berbeda dengan Kane dia bahkan tau semua hal, bahkan makanan yang mahal sekalipun seperti saat ini.
"Kala gak pernah makan?"
Gelengan kepala itu membuat Hana memejamkan matanya, ada sakit yang luar biasa dia rasakan saat netranya menangkap betapa senangnya gadis kecil itu melahap makanan yang sedang mereka makan di salah satu cafe yang berada masih di sekitaran rumah sakit itu, untunglah Hans membantu mereka untuk pergi ke sini, walaupun harus berdebat dulu dengan Tasya.
"Abang sering makan ini Nak?" Hans membelai rambut Kane sayang, lelaki kecil itu mengangguk.
"Sering Opa, kan kalau istirahat Mama sering jemput ke sekolah trus makan bareng Mama, sekolah Kane deket sama kantor Mama.
"Kala?"
"Gak Opa, Kala sekolahnya deket rumah aja" jawab gadis itu lemah.