"Apa kamu bisa menemaniku pagi ini?" tanya Lisa penuh harap.
"Tentu saja. Hmmm, aku akan segera menjemputmu."
"Ah, kamu ini baru bangun tidur ya. Suaramu parau sekali."
"Ya, Sayang. Aku baru bangun dan langsung membaca pesanmu. Hatiku langsung senang sekali."
Ben mendengar Lisa terkikik pelan. "Kamu ini bisa saja. Aku juga senang bisa mendengar suaramu yang seksi itu."
"Kamu suka suaraku yang dalam ini?"
"Suka sekali. Ingin rasanya aku mendengar suara ini setiap hari selamanya."
Seketika senyuman Ben memudar. Ia paham apa yang Lisa maksud dengan ucapannya. Lisa ingin agar Ben menikahinya dan kemudian menjalani hidup baru sebagai sepasang suami istri yang berbahagia.
Seandainya Ben bisa, ia juga ingin menikahi Lisa. Namun, akan sulit sekali rasanya jika sampai ia berurusan dengan suaminya Lisa.
Tiba-tiba, terdengar suara ketukan di pintu. "Ben? Kamu sudah bangun?" tanya Liam.
"Siapa itu?"
"Itu Om Liam. Tunggu sebentar ya."