Ayahnya kemudian keluar dan menutup pintu dengan keras. Air mata Briella kembali meleleh di pipinya. Ia sungguh tidak menyangka jika ayahnya akan berkata seperti itu, terlebih tentang ibunya dan Om Jack.
Selama ini, Jack memang selalu baik padanya, tapi ia yakin sekali jika kebaikannya itu bukan untuk merebut hati Briella agar mau menerimanya sebagai pengganti ayahnya. Jack tidak pernah menggoda ibunya sama sekali. Jadi, jika ayahnya sampai menuduh Jack seperti itu, sama sekali tidak benar.
Jack adalah pria yang baik. Ibunya tidak mungkin bermain nakal dengan pamannya itu. Briella tidak akan pernah mempercayai hal tersebut.
Sambil mengelap air matanya yang meleleh begitu saja, Briella mengambil ponselnya dan kemudian menelepon Om Jack. Namun, di ponselnya itu tertera tulisan 'unavailable.'
Briella jadi kesal bukan main. Pamannya itu pasti menyetel ponselnya agar tidak menerima telepon. Briella pun berganti haluan untuk menelepon Ben.