"Pada dasarnya, hubungan kita memang tidak ditakdirkan untuk bersatu. Kamu sudah menikah dan aku sudah punya kekasih. Lebih baik, kita jalan masing-masing. Kamu pasti akan bahagia bersama Edgar asal kamu mau menerimanya."
Lisa menggelengkan kepalanya sambil mengusap air matanya yang meleleh lagi di pipinya.
"Kamu tahu seperti apa rasanya menikah dengan pria yang tidak kamu cintai. Aku terpaksa terus bersamanya. Hatiku sudah tidak ada lagi perasaan padanya," ujar Lisa.
"Itu tidak benar, Lis. Kamu mungkin perlu memperbaiki komunikasi dengan suamimu."
Lisa mengusap lagi air matanya. "Kamu tidak akan pernah memahami perasaanku karena aku yang menjalaninya. Selama ini, aku hidup dalam tekanan. Aku tertekan karena memiliki suami yang tidak perhatian padaku. Dia terlalu sibuk bekerja hingga tidak ingat jika dia memiliki seorang istri dan anak."