"Apa Farel menghubungimu?" tanya Sam memecah keheningan di antara mereka.
"Tidak," jawab Jihan jujur.
"Oh ya, Han!" seru Sam tiba-tiba. "Apa tidak masalah jika aku mengajakmu makan di sini? Bagaimana jika Farel marah padamu?"
Jihan terkekeh. "Tidak akan. Dia tidak akan marah. Lagi pula, dia tidak menghubungiku, tidak mencariku. Aku pun tidak mencarinya."
"Apa kalian selalu seperti ini setiap harinya?"
"Sepertinya begitu." Jihan mengedikkan bahunya.
Sam tersenyum tipis. "Kalau begitu … Bagaimana jika … jika aku yang menghubungimu setiap hari? Apa aku boleh menghubungimu setiap hari?"
Jihan terkekeh mendengar ucapan Sam. "Kita kan memang bertemu hampir setiap hari. Aku bahkan lebih sering bertemu denganmu daripada bertemu dengan Farel."
"Oh ya?"
"Ya, Sam. Terkadang, aku merasa lebih cocok mengobrol denganmu. Kamu adalah pendengar yang baik, sedangkan Farel kebalikan darimu. Dia lebih banyak bercerita dan aku yang mendengarkan."