"Kamu tidak perlu terlalu mencampuri urusan orang lain, Ben."
Ben menghela napas. "Ah, ya sudah. Kalau kamu tidak mau menolongnya, tidak apa-apa. Sebentar ya. Aku mau memberitahu Jihan dulu kalau aku tidak jadi ke rumahnya. Setelah itu, kita baru pergi."
Ben membalikkan badannya dan mencari Jihan yang sedang berbicara dengan Renata. Lalu Renata melambaikan tangannya dan pergi.
Lalu Ben menghampiri sahabatnya itu. "Han, sepertinya aku tidak jadi ke rumahmu. Maafkan aku ya."
"Begitu ya. Ya sudah, tidak apa-apa. Kamu pergi saja dengan Briella, bersenang-senanglah," ucap Jihan yang tersenyum, tapi Ben tahu jika senyum itu palsu.
Tiba-tiba, Briella muncul di sebelahnya. "Hai, Jihan."
"Hai, Briella. Apa kabar? Apa kamu sudah sehat? Bagaimana keadaan lambungmu?" tanya Jihan basa-basi.