Mendengar kata dari Aldo. Ceryl mendadak emosi. Ia teringat mereka main ranjang bersama.
"Iya seperti kamu, puas menikmati gadis itu! seru Ceryl lalu meninggalkan kunci di meja dan melangkah ke atas. Ia akan mandi. Masalah ini bikin dirinya pusing tujuh keliling.
Aldo hanya menatap datar mendengar itu dari Ceryl. Lalu menelan ludah.
'Sabar.. sabar.. ' batin Aldo. Ia memijit kepalanya. Ucapan Ceryl sedikit merusak moodnya. Lebih baik ia nonton TV sebentar untuk netral kan moodnya. Namun ia tak konsentrasi dengan acara TV. Ingin curhat pada orang tuanya ia malu untuk lakukan itu. Ia ingin dapat solusi dari orang tuanya dari masalah ini.
Tapi tiba- tiba, ia teringat Kinara. Kakaknya yang selalu ada untuknya. Merasa masalah ini begitu sesak memenuhi rongga dadanya.
Ia meraih ponselnya dan menghubungi Nomer Kinara.
"Halo kak," sapa Aldo lembut.
"Halo adikku yang paling tampan sedunia, gimana kabarnya?" tanya Kinara sedikit mengoda adiknya itu.
"Baik kak, alhamdulilah,"