Loisa membanting pintunya keras. Sejenak mengatur napasnya. Mendadak bulir keringat basahi keningnya. Takut menjalar di seluruh jiwanya. Menarik napasnya sejenak. Mencoba tenang, ia tak ingin harus berurusan dengan Polisi.
Bagi dia horor kalau berurusan dengan polisi. Ia meraih ponsel dari saku celananya langsung menghubungi Julia.
"Halo Tante Julia," sapa Loisa panik.
"Iya Halo Loisa, kenapa sih sepertinya kamu panik banget!" seru Julia.
"Gini Tante, Aldo sudah tau kalau aku berikan obat perangsang untuk dia!"
Julia mendesah. Kini ia tahu kalau rencananya gagal.
"Entahlah Loisa, Tante juga binggung. Tapi ku mohon jangan kasih tau aku yang menyuruhmu ya, please!"
Loisa berpikir sejenak tapi ini tak ingin gratis. Ini harus ada biayanya.
"Tapi Tante! boleh aku minta uang tutup mulut? uangku menipis nih Tante!"
"Waduhh.. Jody sudah tak kasih uang lagi. Tapi nggak apa- apa lah. Nanti siang ya Tante Transfer!" kata Julia.
"Makasih Tante, Tante baik deh!" ucap Loisa.