Tak ada kata yang keluar dari bibir mereka. Aris lebih suka menikmati hidangan di depannya. Dari pada memperhatikan raut cemburu dr. Aris. Ia tak peduli.
Walau dr. Rina cantik dan punya profesi bagus, namun entah kenapa tak bisa menyukai dr. Rina itu.
Sedang dr. Rina melirik Aris yang tengah menikmati hidangan itu. Apa dia memikirkan wanita spesial di hatinya?
Padahal ikan bakar ini sangat enak, dagingnya lembut tapi kenapa aku tak selera makan? batin dr. Rina.
"dr. Rina udah menikah?" tanya Aris di sela-sela makannya. Tapi ia tak melihat reaksi wajah dr. Rina.
Wajah dr. Rina bak kepiting rebus, merah merona. Mendadak salah tingkah.
Apa dia punya perasaan padaku? dr. Rina melonggo mendengar pertanyaan Aris. Hatinya bergelonjak girang. Bahkan ia hampir tersedak karena saking girangnya.
"Belum," jawab dr. Rina dengan bibir bergetar. Ia sangat malu mengucapkan kata belum dari bibirnya.
Selesai makan, ia beranjak ingin bayar makanan itu. Tapi dr. Rina mencegah.