Kinara mengusap air matanya. Tak percaya benda pipih di tangannya. Tespek dua garis merah. Menandakan kalau ada janin yang tumbuh di rahimnya. Haru menyelimuti hati. Saat ini dirinya mengandung anaknya Aris. Tapi Aris belum tau.
Mama Eni juga ikut terharu sampai mengeluarkan air mata. Akhirnya cucu yang di tunggu hadir di tengah-tengah keluarga. Lalu Kinara meraih ponselnya. Namun batere lowbat. Tak bisa menghunungi Aris. Kinara menghela napas. Ia charger sebentar ponselnya. Tak sabar beritahu Aris, ia pinjem ponsel Mamanya. Kirim pesan pada suaminya.
"Ma, pinjem ponselnya. Aku mau ke kirim pesan ke Mas Aris,"
"Iya ini, Aris sudah sampai padang?" tanya Mama Eni..
"Kayaknya Udah Ma, tapi entah kenapa ini belum kabari Kinara lagi," kata Kinara.
"Mungkin suamimu sibuk,"
"Iya Ma,"
Kinara membuka aplikasi pesan, lalu mengirim pesan untuk Aris.
"Mas Aris, aku hamil,"