Mentari bersinar, menghangatkan bumi. Sinarnya masuk lewat jendela kamar Ira. Saat ini hari minggu, Ira masih nyaman bermalasan di bawah selimut. Apalagi semalam hujan menguyur bumi menciptakan hawa dingin yang menusuk kulit. Tapi bunyi notifikasi pesan berulang kali membuat Ira ingin bangkit.
"Itu pasti, Albert," gumam Ira sambil tersenyum. Membayangkan Albert saja membuat hati Ira berbunga- bunga. Ia meraih ponsel di nakas. Dan membuka ponselnya.
Mata Ira terbelalak saat melihat foto yang ponselnya itu. Tangannya gemeter, hati dan jiwanya serasa melayang. Bahkan ia mengucek matanya berulang kali. Tak percaya dengan penglihatannya, Bahkan untuk menyakinkan dirinya. Harus menampar pipinya berulang kali.
Ira shock, apa ini mimpi? tanya Ira dalam hati. Sekali lagi ia mencubit tangannya. Tapi terasa sakit.
Clarys dan Albert?