" Beb aku berangkat dulu ya " kata ku pada Devi, setiap malam minggu jatah ku meronda di desa, biasanya berangkat jam 9 malam sampai jam 4 pagi.
sebut saja nama ku Iqbal dan istriku Devi, aku dan Devi berbeda 4 tahun, sekarang aku berumur 29 dan Devi 25, kehidupan kami sangat harmonis hampir tidak pernah terjadi pertengkaran.
Malam ini adalah malam minggu dan tentunya jatah ku meronda, saat berangkat ku lirik istriku mengenakan celana pendek super ketat warna hitam dan tangtop, ya tentunya tidak memakai pakaian dalam, karna setiap malam Devi tidak pernah memakai dalaman.
Tapi ada yang aneh, kenapa wangi sekali malam ini, seperti akan ada acara keluar rumah.
Akhirnya aku tiba di pos ronda yang berjarak sekitar setengah kilo dari rumah, disitu sudah ada bapak-bapak yang sudah lebih dulu datang, "kopi bal?" tanya pak Warid menawarkan kopi, "oh ya pasti dong, jangan manis2 ya pak" kataku, "ahsiyap" seru pak warid.
Ku sruput kopi buatan pak Warid, hangat nya langsung menuju perut. seketika perut ku terasa mulas, mungkin karna sebelumnya memang sudah masuk angin, dan akhirnya tak tertahan angin yang memaksa keluar, dari belakang.
"huahahahaha" teriak para ronda'ers, setelah setengah jam aku menahan mulas, rasanya pegal sekali, lalu ku putuskan pulang dulu.
"pak tak pulang dulu ya, ga tahan nih" kataku lirih. "yaudah sono, daripada kentat kentut aja dari tadi" kata pak maman.
Lalu aku pun beranjak dari pos ronda, sambil jalan setengah lari menahan sakit perut yang menyiksa.
Agak jauh dari rumah, aku melihat ada motor terparkir di depan rumah, "motor siapa malam2 gini" pikirku.
dengan berjalan pelan sambil menahan mulas, aku menghampiri pintu yang terbuka.
Aku mendengar suara seorang laki-laki dan Devi yang sepertinya sedang bercanda, "siapa" kataku dalam hati, kemudian aku mengurungkan niatku untuk masuk dari pintu depan, dan memutar kebelakang mengintip dari jendela.
"Astaga" dalam hatiku, aku melihat Devi dengan seorang pria tua gendut berkulit hitam pekat, kira2 berusia 45 sampi 50th sedang duduk bersandaran seperti seorang kekasih, Pria menyandarkan tubuhnya ke tembok dan Devi duduk disebelahnya agak miring bersandar pada tubuh pria itu, mereka saling bercanda.
Tak lama kemudian wajah mereka berdekatan, pria itu berbisik pada Devi, "ngentot yuk"
Jedaaarrr.!!! seketika terasa sesak mendengarnya, dan mulas di perut tiba2 tak terasa lagi, hanya jantung yang saat ini kurasakan berdetak sangat kencang.
Devi : "Bawa kondom ga kamu?"
Pria : "Oh iya lupa aku" sambil mringis
Devi : "iiihh kan udah ku bilang, aku lagi subur" sambil nyubit manja
Pria : "trus gimana dong yank?"
Devi : "gamau lah, nanti aku hamil, aku sama Iqbal udah komitmen ga hamil dulu klo anak belum sekolah" jelas Devi.
Kami memang sudah dikaruniai 1 anak berumur 3 tahun, dan belum mau punya anak lagi sebelum masuk sekolah
Pria : "trus gimana, udah ngaceng banget, coba geh liat" sambil melorotkan celana
Devi : "wow gede banget mas, kirain tadi ngirim foto di Moichet dapet dari google, ternyata asli ya".
Akupun terkejut melihat ukuran jumbo berurat mengkilat hitam pekat, kira2 panjangnya lebih dari 1 jengkal tanganku, besar nya sebotol kecap kemasan kaca, kepala nya sebesar genggaman tangan pria dewasa. "Moichet" dalam hati, "Devi pake aplikasi Moichet ternyata" kataku lirih
Pria : "pegang yank jangan malu2, gede kan? gede mana sama suami mu?".
Devi hanya diam sambil mengelus rudal pria itu.
Pria : "kok diem yank, gede mana loh?"
Devi : " emmm.. gede punya mu mas hehe, punya suami ku kecil, ngentotin aku aja rasanya ga mentok, klo ini kayaknya hemmmm" kata Devi sambil mengelus kontol pria itu.
Jleb.!! rasanya seluruh tubuhku bergetar, ingin ku bacok kepala pria itu, tpi entah mengapa kemaluanku malah jadi tegang, seakan ingin terus menyaksikan adegan ini.
Tak lama Devi kemudian mendekatkan wajahnya ke rudal itu, berusaha melumat dengan mulutnya yang mungil.
Devi : "emmmhhhh gede banget, ga muat di mulut ini mas"
Pria : "Oh enak yank, terus sshhhh ahh masukin yang dalem emmhh".
genggaman devi seakan tidak bisa menutupi seluruh kemaluan pria itu apa lagi mulutnya yang mungil.
Saat dikulum Devi, pria itu mulai meraba tubuh devi, dari dada perut, sambil perlahan membuka tangtop Devi.
setelah separuh terangkat, terlihatlah payudara devi yang berukuran 36b yang memang tidak memakai bra, kemudian Devi menghentikan kulumannya, agar pria itu lebih mudah membuka tangtop nya. Tak lama Devi pun akhirnya telanjang dada.
Pria : "susu mu gede juga yank, kenyal kayak belum punya anak". sambil meremas2 payudara Devi
Devi : "masa sih mas, remes yang kuat mas emmhh" sambil tangannya mengocok kontol hitam pria itu.
Kemudian Devi melanjutkan kulumannya, pria itu pun tak tinggal diam, tangannya berusaha melorotkan celana yang seperti sempak ketat hitam milik Devi. Tak butuh waktu lama akhirnya Devi telanjang bulat di depan seorang pria yang bukan suaminya, sambil mulutnya aktif mengulum rudal hitam itu, sang pria berusaha mengocok kemaluan Devi dengan tangannya, kemudian meluruskan tubuh Devi di lantai sambil kemaluannya tetap dalam kuluman Devi.
Kemudian pria itu sudah berada di posisi atas tubuh Devi dengan kontolnya masih dilumat mulut Devi, setelah posisi dirasa pas, pria itu langsung menjilati memek Devi yang dipenuhi bulu2 hitam dangan rakus, sampi air liur pria itu berceceran ke lantai
Devi : "engghhhh ssshhh enak mas terus oohhh"
Pria : "Slurrrpp sshhh, memek mu enak banget yank, wangi, asin gurih, lebet jembutnya, suka banget memek gini" sambil menjilati memek Devi
Entah mengapa tanpa sadar aku malah membuka celana ku lalu ku keluarkan kemaluanku, lalu ku elus sambil menikmati pemandangan yang belum pernah kusaksikan seumur hidup. Ada sesuatu yang aneh kurasakan dalam diriku, rasa emosi yang menggebu entah kenapa menyaksikan istri tercinta sedang di cumbu pria lain, rasa emosi malah berubah menjadi rangsangan yang sangat luar biasa.
Devi : "emmmmhhh... mas terus oohh" mendesah sambil mengulum kontol pria tua itu
Pria : "sruullpp iya sayang, enak ya" jawab pria itu
Devi : "aarrhhhggg maaasss aku mau keluarr aahh ga kuaaaatt" napas nya terengah2 mengeluarkan cairan kenikmatan yang bercampur dengan air liur pria tua itu.
Devi menurunkan tempo kulumannya, untuk mengumpulkan energi setelah cairan kenikmatannya keluar, karena badannya sudah agak lemas.
Pria : "yank masukin ya? memek mu udah becek banget nih".
Devi : "iya mas, pelan2 ya takut ga muat hehe" sambil menganggukan kepalanya
Pria itu melentangkan Devi di lantai, mengangkat kedua kakinya hingga pundak, kemudian mengarahkan kontol nya ke memek Devi, pelan2 menekan kedalam rahimnya.
Devi : "aarrgghhh" jerit Devi
Pria : "sempit banget yank, buset kayak lagi ngentotin perawan"
Devi : "hah hah, kontol mu mas yang kegedean aarrghh" sambil terengah2
Pria : "bukan kontol ku yang kegedean sayang, tapi kontol suami mu yang terlalu kecil, jadinya memek mu masih sempit, ga melar hahaha..." tertawa puas
Devi : "enngghhhh pelan pelan maasss"
Pria : "dikit lagi masuk semua sayang aahhh enaknya...."
Kontol pria itu akhirnya masuk seluruh nya menghujam memek Devi sampai mentok kedalam rahimnya, sampai otot dibawah perutnya menyumbul berbentuk kontol nya akibat ukurannya yang jumbo.
Devi : "aarrgghhhh"
Pria : "emmmhhhh mentok yank, enaakk aahhh angeet"
Devi : "sakiitt masss, perutku rasanyaaa mau meledaakk aahhh"
Pria itu diam sejenak, melonggarkan otot2 memek Devi yang sempit dan merobek sedikit bibir memek nya. setelah dirasa cukup pria itu pun mulai menaik turunkan pinggulnya perlahan, sambil menimati memek mungil Devi
Devi : "emmmhhhh ah aaah shhh, pelaannn"
Akhirnya Devi mulai menimati sodokan kontol jumbo itu, bibir memek Devi mulai melar menyesuaikan ukuran kontol pria tua itu. Pria itu pun mulai menambah ritme genjotannya yang semakin kencang, hingga rahimnya mengembang kempis seperti ada benda yang sedang keluar masuk di tubuhnya, bibir memek nya seperti berusaha keras agar tidak semakin robek terbawa keluar masuk kontol tua itu.
Payudara 36b nya bergoyang2 seolah menari memberi hiburan pada pria itu.
Devi memejamkan matanya, pinggul nya menggeliat, seakan sangat menikmati persetubuhan itu
Devi : "emmh emmhh enak mas aaahh aahh"
Pria : "memek mu juga enak banget yank, sempit dan legit kayak dikenyot2 rasanya kontolku".
Devi : "perutku mlendung kempes kayak lagi di pompa aahh aahhh enak"
Pria : "enak mana sama kontol suami mu yank enngg ennggg?"
Devi hanya diam.
Pria : "kok diem yank" sambil memperlambat genjotan
Devi : "iihhh kok jadi pelan, trus mas genjot"
Pria : "jawab dulu, enak mana kontolku sama kontol suami mu?" tanya nya tegas
Devi : "enak kontol mu mas" jawab Devi lirih
Pria : "yang keraass.!!!"
Devi : "enak kontoolll muuu maass dibanding kontoll suami kuu yanggg buntekkk, aaahhhh genjot aku massss pake kontol mu yang gede aahhhh, malem ini aku milik muu masss, aku lonttee muuuu aarrhhhggg" racau devi
Pria: "hahahahaha... aku pengen banget denger palacur memohon, cepet bilang.!!" seru pria itu
Devi : "iyaaa maasss aku lonteee muuu mass, akuui emanggg pelacurrr, tolong genjot memek ku pake kontol jumbo mu mas, genjot yang dalem sampe mentookkkk maasss aahhh"
Pria : "oke, rasakan kontol jumbo ku ini hahaha..."
Pria itu mempercepat genjotannya, hingga Devi menggelinjang kenikmatan dan bibir memek nya sudah benar2 melar seutuhya seperti lubang yang sangat besar mengikuti ukuran kontol itu
Mereka berdua saling memadu kasih, keringat saling bercampur satu sama lain, hingga mereka tak sadar bahwa ada seorang suami yang sedang menyaksikan istrinya digauli pria lain, bahkan sang istri dianggap pelacur oleh pria itu.
Berjam jam mereka bersetubuh, bergonta ganti posisi, berbagai gaya, saling memuaskan satu sama lain, dan Devi sudah berkali2 ejakulasi merasakan genjotannya maka sampailah kira2 jam 1 malam.
Devi : "maassss aakkuu mau keluaarrr lagiii aaahhh, ini yang ke 19 aahhh aku ga kuaatt mass aahh ini yang terkahir yaa maaass errgghh"
Pria : "iyaaaa sayaanng, aku juugaa mauu keluaarr niihh, keluariinnn di dalleemmm yaaaa" tanya pria itu
Devi : "aaahhh jangan masss, nanti aku hamiiillll anggghhhh"
Pria : "kan kamu lonteku malemmm inii, terseraahhh akkkuuu mauu aapaa aaahhh aahhh"
Devi : "jangan massss jangaaann aahhh"
Pria : "aakkuu gaa tahaaannn enaakkk bangeett akuuu keeluaarrr aahhh aahhh emmhhh" sambil menghujam dalam2 kontolnya hingga mentok ke rahimnya nya.
Mereka pun berpagutan di titik terakhir kenimatan, sambil menghabiskan tetes pejuh terakhir yang sengaja ditumpahkan kedalam rahim Devi yang sedang subur.
Devi merasakan kehangatan diperutnya akibat tumpahan pejuh yang begitu banyak.
Devi : "mas kok dicrotin di dalem sih, klo aku hamil gimana?" tanya devi sambil cemberut
Pria : "kan kamu punya suami, kenapa takut hamil, tinggal besok kamu ajak ngentot aja suami mu, itung2 aku nyumbang saham duluan buat anak kita nanti" sambil meringis
Devi : "iiihh mas nihh kok gitu, yaudah pake baju trus pulang gih, takut ada orang ronda nyamperin kesini mas"
Pria itu pun bergegas berpakaian, kemudian berpamitan kepada devi sembari menyodorkan uang satu lembar warna merah.
Devi : "apa ini mas?" tanya Devi
Pria : "upah mu sayang"
Devi : "iihh ga usah mas, bawa aja"
Pria : "udah ambil aja, kan kamu lonteku, namanya lonte ya dikasih upah klo abis nyervis hahahaha...."
Devi : "hemmmm..." sambil cemberut
Pria : "yaudah aku tak pulang dulu ya sayang" sambil mengecup bibir Devi.
Pria itu pun melangkah ke arah motornya yang terpakir di depan rumah.
Pria : "yank klo nanti kamu hamil trus melahirkan, klo anak yang keluar kulitnya item berarti itu anak ku hahahaha...." sambil menstater motor nya.
Sekitar 5 menit, aku pun berpura2 lari dari jalanan ke arah pintu rumah, seakan buru2
Devi : "ngapa mas kok lari2?" tanya nya sambil merapihkan rambutnya
Iqbal : "kebelet eek beb hehe"
Devi : "kirain ada maling huuu"
Devi langsung masuk ke kamar merebahkan tubuhnya yang telah digempur habis2an, dan kemudian terlelap sampai pagi.
Pagi nya aku iseng penasaran seperti apa bentuk memek istriku setelah di genjot kontol itu, kubuka lah celana hitam Devi, mengintip sedikit daann Jreeenngg..!!! benar memek istriku tidak kembali semula, bibir memek nya seperti karet yang benar2 kendur dan tebal, seakan2 telah di cabik2 sesuatu.
Malam berikutnya, devi mengajak ku bersetubuh tapi aku menolaknya, malam selanjutanya pun demikian, namun aku tetap menolak hingga kira2 2 minggu aku tak menyentuh nya.
Tak tau kenapa Devi muntah2 mual katanya.
Devi : "yank perut ku mual pengen muntah terus"
Iqbal : "masuk angin kayaknya, mau dikerokin?" tanya ku.
Devi : "iya yank"
kemudian aku pun mengeriknya, setelah 3 hari mualnya tak kunjung reda.
Devi : "apa aku hamil ya yank?"
Iqbal : "kan aku pake kondom terus klo ngentotin kamu, masa bisa hamil?"
Devi : "iya juga sih"
Iqbal : "yaudah coba nanti aku ke apotek beli tes kehamilan"
Akupun berangkat membelinya.
Sesampainya di rumah ku suruh Devi segera tes urin, dan hasil nya aku dan Devi sangat terkejut. Ternyata dia hamil, entah apa yang kurasakan emosi bercampur rangsangan mengingat kejadian itu. namun aku berusaha menenangkan diri dan bertanya padanya
Iqbal : "kok bisa hamil beb, kan udah lama ini kita ga berhubungan, lagian klo berhubungan aku selalu pake kondom, trus terakhir berhubungan kan sebelum kamu datang bulan?"