"Siap, Komandan!" ujar mereka bertiga langsing berusaha untuk meberikan obat kepada semua pasien, James sudah sedikit melunak karena ia merasa cintanya tak lagi bisa bersaru dengan Nayla, "Aku cukup bahagia melihat Nayla bahagia bersama Alan," batin James.
"Apakah sudah selesai?" tanya Gwendolyn.
"Sudah Komandan!" ucap ketiganya serempak.
Mereka kemudian membantu membuat serum dan menggerus ramuan juga berbagai hal untuk menolong para tetua.
Arthur tiba dengan membawa Molly di dalam gendongannya, "Gwen, tolong periksa Molly, apa yang sudah terjadi dengannya," tukas Arthur membaringkan tubuh Molly di brankar. Gwendolyn langsung memeriksa perut dan urine Molly.
"Wow, Molly! Selamat kalian akan memiliki anak," ujar Gwendolyn bahagia, ia tidak menyangka jika Molly benar-benar hamil.
"Apa? Yang benar saja, Gwen?" tanya Molly bingung.
"Molly! Gwen, ini tidak boleh terjadi bagaimana jika anak kami begitu mengerikan menjadi monster yang mengerikan?" ujar Arthur bingung.