Zean tersenyum miring saat melihat reaksi dari Zefa yang terkejut serta tidak terima dengan keputusannya. Dia bersendekap lalu berkata, "Semua orang disini menyetujuinya, bukan begitu teman-teman." Zean mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dan dengan tatapan mengancam di tunjukkan kepada teman-temanya.
Serempak mereja mengiyakan perkataan Zean ketika mereka melihat tatapan Zean yang seolah tengah mengancam seperti harimau yang sedang mengincar musuh.
Zefa yang kesal, hembusan nafas kasar keluar dari hidungnya. Kini dia mengalihkan pandangan dan menatap keluar ke arah kaca, disaat semua orang bersorak karena dirinya yang akan menjadi ketua event yang akan dilaksanakan dua haru lagi, berbanding terbalik dengan Zefa.
Dia menyangga dagu dan mengarahkan kedua mata ke arah awan kapas yang berada diluar jendela. 'Padahal aku sudah memiliki rencana dan terpaksa aku harus membatalkannya'
