Aku ingin menemuinya...
Tapi siapa?
Aku ingin mengatakannya...
Tapi apa?
Aku ingin menggenggam tangannya...
Tapi kenapa?
Isi hatiku selalu dipenuhi perdebatan yang tak kumengerti. Pikiranku seketika kacau, seperti gelas kaca yang jatuh dari meja. Bunyi pecahan disertai kepingan diriku terbang kemana mana. Seperti Puzzle yang tak lengkap, aku mencari satu bagian itu, namun tidak tau apa dan dimana.
"Natsuki...,"
Suara lirih perempuan itu menusuk dari telinga kiriku. Membuat mataku terbuka lebar kebingungan. Badanku kembali dalam posisi duduk seketika. Menoleh ke kanan dan kekiri seperti orang ling lung. Ku pandang ponsel yang ada di genggaman tangan kiriku sejenak. Layar kunci yang menunjukan waktu 09:00, tanggal 1 April 2016. Musim semi, saat dimana bunga sakura mulai bermekaran melambangkan kebahagiaan yang telah lama dinanti. Namun aku sendiri tak mengerti kenapa aku disini.
Aku menyipitkan mata saat menyadari wallpaper layar kunci ponselku. Gadis yang tak kukenali, berdiri menghadap ke pohon Sakura yang menghujaninya dengan kelopak bunga merah muda itu. Mengenakan kemeja putih dan rok panjang hitam. Rambut sebahu dan kacamatanya itu terlihat tak asing bagiku. Namun, aku sama sekali tak mengenalinya.
"Lah ini siapa dah? Perasaan aku jomblo, kenapa pasang wallpaper cewe?" Ucapku menggaruk kepala bingung bukan kepalang.
"Pikunku kumat...,"
Aku langsung membuka layar kunci lalu meluncur ke galeri ponsel. Aneh tapi nyata, tepat saat aku membuka galeri terdapat pop up notifikasi bertuliskan [Maaf beberapa data foto hilang karena format file korup.]
"Nah luh, ko banyak banget foto yang error?" Pikirku sembari scroll terus mencari satu foto yang masih utuh.
Aku semakin dibuat seperti anak TK yang dihadapkan soal trigonometri. Tak tahu harus apa, dan tak tahu kenapa bisa jadi seperti ini. Sebelumnya galeri ponselku hanya berisikan foto tugas dari teman temanku yang memberikan contekan. Tapi seketika ada puluhan foto error dari folder kamera. Beberapa menit dalam kebingungan tanpa batas. Tiba tiba ringtone ponselku berbunyi.
"Duh siapa pula yang telepon pagi pagi ginih?!" Keluhku sembari membaca nama penelepon yang ternyata adalah Pak Riku. Dia adalah wali kelas sekaligus guru serba bisa yang kadang menggantikan peran guru lainnya saat darurat.
"Halo?" Suara Pak Riku sesaat setelah ku angkat teleponnya.
"Ya pak?" Jawabku gugup sekaligus malas.
"Heh, kamu kemarin bolos ye? Ada tugas nda pernah ngerjain!" Sergah Pak Riku yang sedikit kesal padaku.
"Maaf pak kemarin nda ada bis yang lewat...,"
"Alesan kamu ye! pokoknya sekarang kmu harus ngerjain tugas Bahasa Inggris! Gurunya dah marah marah sama aku tau nda?!" Omel wali kelasku itu.
"iya pak, tapi tugasnya apa?" Tanyaku bersiap menerima ocehannya lagi.
"Ya nda tau ko tanya saya, tapi bapak bole minta tolong ndak?" Nadanya seketika berubah jadi lembut saat ingin meminta sesuatu.
"Kebiasaan..., ada apa lagi pak?" Sahutku sembari bangkit berdiri dari ranjangku.
"Kemarin juga ada yang izin nda masuk, cuma nda bolos kaya kamu..., dia butuh... em..."
"Butuh apa ye tadi? Pokoknya bapak uda kasih kamu kontaknya kamu chat sendiri ya? Bapak sibuk...,"
Pak Riku langsung memutus sambungan telepon kami seketika dan tak memberikan kesempatan bagiku untuk menolak permintaannya.
"Astaga... pake ada acara ginian lagi!" Ucapku dengan raut wajah kusam.
Tapi raut wajahku langsung berubah saat melihat nama kontak Line yang diberikan oleh Pak Riku. 'Haruka Nekochi'
"Weehh?! ini bukanya yang tadi pagi chat aku ya? Eh bukan?" Aku kembali tersesat dalam pikiranku sendiri saat sadar bahwa itu adalah dua kontak yang berbeda.
"Yang tadi pagi kontaknya tidak aktif? Apa yang ini baru ya?" Tanpa pikir panjang jempolku langsung meluncur untuk mengetik.
Haruka Nekochi
{Tes}
{Aku disuruh Pak Riku}
{Butuh apa?}