Sabrina sedang duduk menunggu Anaya di ruang rawatnya. Tangan itu terus menggenggam tangan Anaya erat. Seolah tak ingin kehilangan Putrinya lagi. Sudah cukup bertahun-tahun ia kehilangan putrinya, saat titik terang itu mengatakan bahwa Anaya adalah Raisa, hatinya terlampau bahagia.
Sudah cukup Anaya menderita. Sudah cukup Anaya harus menerima luka. Kehilangan Mitha dan Yudha yang dulu dianggap orang tuanya dan belum lagi kehilangan Farah dan Arya yang juga dianggap oleh Anaya sebagai orang tuanya.
Entah nanti Anaya akan menerima kenyataan bahwa Sabrina dan Pratama lah orang tua kandungnya atau tidak, Sabrina sudah memasrahkan semua pada yang berkehendak. Mengetahui Raisa masih hidup, Sabrina dan Pratama sangat bahagia. Tuhan masih berbaik hati pada mereka untuk bertemu dengan putrinya.
******
Anaya kecil berlari-lari mengejar balonnya yang terbang. Ia tak bisa menggapainya. Sedih karena balonnya terbang ke atas langit, Anaya menangis.