" Mereka kecewa dengan sikapmu yang seolah tidak mau menjadi anaknya. Mereka pun tidak ingin kejadian beberapa tahun lalu terjadi. Mereka juga tidak mau kehilangan Anaknya. Lalu saat sekarang mereka menemukannya, apa salah jika mereka ingin selalu bersama Anaknya yang dulu dianggap hilang entah kemana? Salah jika mereka ingin menebus perpisahan yang sangat lama bagi mereka?" tanya Rendra yang membuat ku terdiam saja.
Apa benar yang dikatakan Rendra? Jika benar berarti selama ini aku sangat melukai perasaan mereka. Sebenarnya bukan aku tak percaya atau tak mau menerimanya. Sudah kukatakan dari awal aku hanya belum terbiasa saja.
Aku mendengus kesal, lalu aku memilih diam saja. Berdebat dengan Rendra hanya akan menguras energiku. Jadi aku biarkan Rendra akan membawaku kemana. Toh jika aku ingin pulang ke rumahku , nyatanya Rendra memaksaku pulang ke rumah Papa Tama.