" Iya Bi, sebentar. Ada ap..."
GREB!
Anaya belum menyelesaikan ucapannya. Namun tiba-tiba saja tubuhnya di tubruk oleh tubuh tinggi yang ia rindukan seharian ini.
" Ardhan???" Anaya belum bisa melihat dengan jelas wajah Ardhan. Karena pelukan itu sangat tiba-tiba. Tapi Anaya sangat mengenal aroma tubuh Ardhan sehingga ia tak perlu melihat wajahnya pun Anaya sudah paham jika itu kekasihnya.
" Kangen banget sama kamu, Chagi," lirih Ardhan di balik pelukan Anaya. Pelukannya sangat erat sampai Anaya sulit bernafas.
" Are you okay?" tanya Ardhan sembari menangkup kedua pipi Anaya. Manik mata mereka bertemu. Terlihat jelas di mata Anaya bahwa Ardhan sedang sangat mengkhawatirkannya.
Mata Anaya mulai berkabut lagi. Segitu paniknya Ardhan karena Anaya tidak mengabarinya seharian ini. Membuat Anaya yakin bahwa dulu saat Anaya menghilang pasti Ardhan juga berusaha mencarinya kan? Dan dugaan Rendra waktu itu pasti salah. Anaya yakin hal iti sekarang.