Hari ini aku ingin menepati janjiku pada Anaya, yang akan mengajaknya makan mie ayam dengan sambal yang pedas kesukaannya. Tapi aku tetap akan mengawasinya, karena Anaya suka sekali makan yang sangat pedas. Sehingga membuatku sedikit ngeri melihatnya. Gak bagus juga kan makan sambal banyak-banyak.
" Ya Allah, Chagi? Kamu apaan si? Ambil sambal segitunya?" ucapku menahan tangannya yang hendak memasukkan sambal ke mangkok mie ayamnya. Padahal, tadi aku lihat dia sudah ngasih dua sendok besar sambal.
Dan lagi ini bukan sambal biasa guys. Aku suka pedas. Tapi juga aku gak mau kepedesan. Entah lah. Apa aku termasuk orang yang gak suka pedas atau gimana, aku gak tahu. Yang jelas sambal disini gak normal menurutku.
Tapi lihat Anaya? Saking sukanya pedas dia terus saja menambahkan sambal ke dalam mangkoknya. Aku mengembalikan sendok sambal pada tempatnya membuat Anaya menggerutu tidak jelas.