Pov Ardhan.
Aku melajukan mobilku untuk pulang kerumah. Sepulang dari kantor polisi tadi dan bertemu dengan Rendra membuat mood ku sedikit tidak baik. Tapi benar juga yang dikatakan Rendra. Aku pun sama seperti Rendra. Mencintai tapi melukai.
Dulu aku telah melukai Anaya begitu dalam saat aku yang katanya mencintai Anaya. Semua memang telah berlalu. Tapi rasanya itu masih aku lalui saat ini.
Melihat Anaya terpuruk begitu dalam, kemarin. Membuat separuh hatiku juga merasa kehilangannya. Seperti tak bersamanya lagi. Mungkin aku egois. Tapi entah kenapa, sekarang aku merasa jauh dari Anaya. Terlebih lagi sekarang disamping Anaya ada Rendra yang setiap saat bisa menemaninya.
Keadaan Cafe masih belum aku urus. Karena akan butuh biaya lagi untuk memperbaikinya. Aku masih fokus dengan toko kue beserta cabang-cabangnya. Paling hanya sesekali mengunjungi sebentar. Lalu pergi lagi.