Aku masih mencerna perkataan Dina baru saja. Kode dari Ardhan mau baby lagi? Yang benar saja?
Kalau memang iya, kenapa harus bilang kalau itu ngidamnya Dina? Aneh kan? pikirku.
" Nay? Anaya? Kamu masih di situ kan?" panggil Dina lagi membuatku sadar dari lamunanku.
" Iya.. aku masih di sini kok. Kamu... Kamu seriusan bilang sama Ardhan bukan ngidam pengin lihat aku hamil?" tanyaku lagi memastikan.
" Ya bukan lah? Ya kali gue udah pikun, masa sampek lupa dengan apa yang gue omongin sendiri? Gue itu hamil bukan penyakit pikun," ketus Dina yang membuatku tertawa.
Dulu aku pernah menjadi seperti Dina. Saat hamil aku pernah mengatakan hal itu, saat Ardhan terlalu posesif dan over protektif padaku sewaktu hamil.
" Yeah. I see. Terus, sebenarnya lo mau ngomong apa telpon gue, Din?" tanyaku akhirnya. Karena sedari tadi kami hanya mengobrol gak jelas.