" Hello Baby. Oh iam very sad to hear the news of your accident."
Wanita itu bernama Bianca. Wanita yang selalu saja menempeli Gilang setelah tahu istrinya meninggal. Tanpa takut, tanpa malu dan tanpa etika selalu saja bersikap seperti lintah darat yang menempelinya tanpa diharapkan.
" Menyingkirlah dariku, Bi. Atau aku akan panggilkan security untuk menyeretmu dari sini!" geram Gilang pada wanita di depannya.
" Oh, aku takut. Kamu jangan galak-galak begitu Beb. Aku ini calon istrimu," ucap Bianca dengan nada manja yang menyebalkan di telinga Gilang.
" Jangan terlalu banyak bermimpi! Aku tidak menginginkan istri sepertimu!" sinis Gilang pada Bianca.
" Baiklah. Terserah apa katamu. Lihatlah apa yang ku bawa untukmu. Makanan kesukaanmu. Aku tahu kamu tidak akan bernafsu makan dengan makanan di rumah sakit ini. Sekarang buka mulutmu!" perintah Bianca yang sudah menyendokkan makanan ke mulut Gilang.