" Baik sekali kamu, Dhan," puji Gilang.
" Tidak juga, Mas."
" Oke, berhubung sekarang pemilik kebun yang akan kamu jadikan partner bisnis adalah aku. Jadi, aku mendukung kamu sepenuhnya. Kebun saya ini adalah peninggalan kedua orang tua saya. Jadi saya yang mengolahnya," ucap Gilang menerangkan.
Ardhan mendengarkan dengan seksama, dan terkadang angguk- angguk mengerti.
" Awalnya saya ingin menjualnya. Namun, kata penjaga kebun mengatakan ada yang menawarkan kerja sama untuk bisnis. Jadi kenapa tidak untuk saya ambil peluang ini, benar kan?" ucap Gilang. Ardhan tersenyum mengangguk membenarkan.
" Benar, Mas. Saat ini sangat rugi melewatkan peluang bisnis. Jadi gini Mas, saya ingin membuka usaha ini juga sudah mendapatkan investor. Dan investornya juga kebetulan, Rendra. Beberapa hari lalu saya sudah meeting dengannya bahas tentang ini. Dan lebih mengejutkan lagi ternyata pemasok saya juga anda," ucap Ardhan menimbulkan tawa bagi Gilang.