Tapi Adrian tidak kunjung melakukannya. Tangan kanannya semakin mengepal kuat.
Adrian menggigit bibirnya sendiri karena saking emosinya pada Bara.
Namun, kasih sayang Adrian terhadap Bara masih mengingatkan tentang hal itu.
Bahwa sungguh tidak baik jika seorang Kakak memukul adiknya sendiri hanya demi hal sepele yang dibesar-besarkan.
Adrian masih bisa berpikir waras.
"Kenapa gak berani mukul, hah?" Bara bertanya.
Dia masih bisa bicara di tengah kini sang Kakak tidak bisa bicara sepatah kata pun.
Dan bahkan, Adrian tidak sanggup untuk menatap pada Bara.
Adrian pun melepaskan cengkeramannya dengan sangat kasar sampai tubuh Bara terdorong ke belakang.
Bara masih menampakkan senyum sinisnya.
Sambil membenarkan bajunya yang ringsek akibat ulah sang kakak.
Bara pun berucap, "pengecut! Cih!" Bara mendecak, meremehkan.
Adrian tak peduli dengan apa yang Bara katakana. Yang Adrian mau sekarang adalah hanya keheningan.