Namanya Tarjo, sudah takdirnya lahir di hidup kurang berada. Tidak seperti saudara-saudara ayahnya yang lain, mereka nampak sukses dan berpenampilan layaknya orang berada. Mungkin hanya ayahnya yang masih bertani meneruskan apa yang dilakukan Mbah selagi dia sehat.
Ayahnya terdiri dari 4 bersaudara, ayahnya sendiri adalah anak kedua. Kakak ayahmya bernama Giman, sebagai anak pertama dia tidak sombong terhadap ayahnya. Pernikahannya dengan mbak Ratih terhitung bahagia, walaupun sampai saat ini mereka belum mempunyai anak, walaupun harta kekayaan sudah menimpuk.
Berikutnya ada pamannya atau anak ketika dari Mbahnya yaitu Susilo, nah dia walaupun anak ketika cukup sombong dengan kekayaan yang dia miliki. Istrinya mbak Sri tidak ada bedanya, bahkan dia terhitung kikir untuk hitungan saudara. Mereka punya seorang anak laki-laki yang seumur denganmya, sama dengan ayahnya dia memiliki sifat sombong. Terutama kalau mengobrol dengan keluarga ku, kesannya keluarga tidak ada harganya di mata mereka.
Yang bungsu dan menurutnya paling baik adalah Mbak Siti, sudah menikah dan sudah mempunyai anak perempuan yang masih kecil. Mbak Siti sama halnya dengan ayahnya, dia harus berani karena suaminya mas Gilang tidak bisa bekerja akibat kecelakaan yang menimpanya. Tapi Mbak Siti tidak pernah ambil pusing karena sangat mencintai mas Gilang.
Daritadi menceritakan saudara ayahnya Tarjo, sedangkan ayahnya Tarjo belum diceritakan dia awal.
Ayahnya bernama Bambang dan ibunya bernama Ambar, satu hal yang tidak pernah dia tahu adalah ayahnya lebih memilih mengurus tani dibandingkan usaha yang telah dijalankan oleh Mbah nya sebelumnya.
Tarjo sayang mereka berdua, walaupun hidup tidak berkecukupan seperti saudara ayahnya, mereka tetap bahagia.
Efek dari kehidupan yang dia miliki ini adalah mempunyai wajah yang tidak enak untuk dilihat oleh wanita-wanita seumuran nya, selain itu bau badannya cukup menyengat karena dia hanya mandi satu hari sekali itupun di sawah. Satu hal lagi yang membuat wanita menjauhinya adalah bulu-bulu yang ada di badannya, terkadang dia pun merasa risih dengan apa yang ada di badannya.