Mamanya itu tidak menjawab dan masih begitu syok. Dan sedikit kemudian Mamanya malah langsung menangis. Jelas Farel semakin bingung saja dibuatnya.
Sebenarnya ada apa? Apakah Mamanya mengenal sosok Alya? Tapi, kenapa reaksi Mamanya seperti orang ketakutan begitu?
"Ma," ulangnya lagi.
Bukannya menjawab. Mamanya malah pergi begitu saja tanpa berkata satu katapun. Jelas, Farel dibuat semakin bingung saja.
"Brak." Pintu ditutup lumayan keras.
"Astaga!" Mengelus dada karena terkejut.
Farel menghembuskan nafas kasar. Seketika kepalanya mendadak berdenyut dengan pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar di kepalanya.
"Lama-lama kepalaku bisa pecah jika dipaksakan berpikir seperti ini," dengusnya.
Ia pun akhirnya memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Ruangannya itu terasa begitu pengap.