Tiba-tiba saja, Sekelebat bayangan ayahnya melintas di benaknya.
"Kak." Alya terlihat bingung dengan Indry yang ia yakini sedang melamun. Melamunkan apa sich? Alya begitu penasaran.
Tidak ada sahutan dari Indry sampai akhirnya, Alya memberanikan diri untuk menepuk pelan bumil cantik itu.
"Kak," ulangnya.
Dan akhirnya berhasil. Indry tersadar juga.
"Ah, iya Alya." Terlihat kelabakann.
Alya tersenyum lembut. "Ayo ke rumahku." Ia menggenggam tangan Indry erat seolah memberikan kekuatan kepadanya atas apa yang terjadi. Alya sangat tahu hubungan seperti apa yang terjalin di antara Karina dan juga Alya. Sebuah persahabatan yang begitu menakjubkan. Walau ia baru mengenal sosok Karina dan Indry. Alya sangatlah yakin jika persahabatan keduanya patut untuk diacungi jempol. Ada rasa ketulusan dan senasib sepenanggunan yang belum tentu ada pada persahabatan-persahabatan di luar sana.