"Sayang." Terdengar suara manja dengan lirih menyebut Baby dengan kata manis.
Baby tersentak ketika mengetahui bahwa di kamarnya sudah ada orang lain yang masuk tanpa sepengetahuan dirinya.
"Bagaimana bisa kau masuk ke kamarku? Darimana kau tahu jika aku ada di sini?" Hal yang sangat mengganggu pikiran Baby adalah kehadirannya.
Selama satu minggu terakhir, Baby tidak pernah bercerita kepada siapapun perihal apartemennya ini. Luka lama yang menyebabkan Baby tak ingin orang lain mengetahui kehidupannya yang sekarang.
Baby mengambil benda berat yang ada di sana. Baby menjadikan vas bunga sebagai benda untuk mempertahankan dirinya dari pria yang ingin berbuat senonoh itu.
"Tenangkan dirimu Baby. Kedatanganku hanya ingin menyapamu saja. Tidak lebih dari itu."
"Bohong, kau! Dirimu tidak pernah berubah. Aku tahu siapa dirimu yang sesungguhnya. Kau penjahat murahan yang hanya demi uang kau rela membunuh saudaramu sendiri!"
