Hendar pun datang beberapa saat kemudian.
dengan wajah yang kelabu dsn matanya juga nanar.
"Di mana dia?" tanyanya cepat kepada Ferdi.
"Selamat datang tuan," sambut hangat Ferdi.
"Dia ada di sana, tuan," katanya menunjukan.
Hendar tidak membuang waktu lagi dan segera menemui Vina. Orang yang sudah berani membongkar rahasianya kepada Baby.
"Hahaha." Hendar dengan gamblang menertawakan Vina yang sudah tidak berdaya itu.
"Bagaimana apa rasanya sakit?" ujarnya yang terkesan menyombongkan diri.
"Cih, pengecut kau, Hendar. Permainanmu sungguh tidak lucu!" sentak Vina membalas.
"Apa katamu, tidak lucu? Hahaha, apakah aku ini terlihat seperti seorang pelawak bagimu?" kata Hendar.
"Aku tanya, apa tujuanmu datang ke negara ini kembali? Apakah luka yang lima tahun lalu kau buat untuk keluargaku tidak cukup? Mungkin itu memang tidak cukup bagi wanita penggoda," sindir Hendar merendahkan Vina.
Hendar menghardik Vina dengan menggeram rahang pipi gadis polos tersebut.