Alunan piano terus dimainkan. Nada-nada yang diciptakan membuat pendengar menjadi tenang.
Suaranya yang merdu membuat Baby terbawa dalam setiap melodinya. Terbesit dalam benak ingin menari layaknya para angsa yang berdua dengan pasangannya.
"Apa kau menyukai musiknya?"
"Tentu. Entah, mengapa aku merasa tenang ketika mendengar nada-nada indah dari sebuah piano. Jika diperbolehkan aku ingin sekali menari," ungkap Baby seraya melamun.
Mungkin saja dalam dia berkeinginan untuk bisa berdansa di bawah sinar rembulan, dengan diiringi nada indah musik piano. Meskipun demikian Baby sadar itu tidaklah mungkin.
"Mengapa tidak?"
Hendar beranjak, "Mari!" Lalu mengulurkan tangan kanannya dan mengajak Baby untuk berdansa.
"Aku tidak mahir dalam hal berdansa," kata Baby menolak dengan halus.
"Ayolah! Aku juga tidak bisa berdansa, tetapi kia bisa melakukannya bersama," tambah Hendar memaksa istrinya.
"Tidak. Aku tidak bisa."