"Habiskan sarapannya. Aku akan pergi sebenar," ujar Hendar mulai beranjak bangun.
Ada berat hati dari Baby untuk melepas suaminya itu.
"Tunggu! Jangan pergi!"
Pada akhirnya Baby kembali menahan Hendar.
"Ada apa?" Hendar berbalik memandang Baby.
"Aku hanya ingin jujur kepadamu," ujar Baby dengan ketulusan hatinya.
Baby tidak terlihat seperti biasanya. Tatapan Baby yang sayu membuat Hendar luluh.
Hendar mengurungkan niatnya untuk pergi, lalu duduk kembali menemani Baby.
"Kau ingin jujur apa?" Hendar menggenggam Baby. Dan Baby membiarkan itu terjadi.
"Kau pasti sudah melihatnya bukan? Malam kemarin kau basti melihatku di klub malam itu 'kan?"
Mengakui semuanya sangatlah sulit, tetapi Baby perlu mengatakan itu. Semalaman dia memikirkan kata-kata yang sesuai untuk mengutakan isi hatinya.
"Kau pastinya akan marah bukan? Jika memang kau ingin meninggalkanku. Baiklah, aku tidak masalah dengan itu," tutup Baby pasrah.
"Sut, jangan mengatakan apa-apa lagi," tahan Hendar.