Berlanjut.
"Leo!"
Leo tertegun sejenak, sebelum akhirnya panggilan Naga membuatnya tersadar dari lamunan.
"Apa yang kau pikirkan? Kau tidaj boleh lengah seperti itu, atau kita akan dalam masalah besar. Kau paham itu bukan?"
Leo menganggukkan kepalanya pelan, "Ya. Aku mengerti."
Suara tepuk tangan bergemuruh, pria setengah baya itu tersenyum lepas ketika memandang Leo, dengan tatapan penuh kemenangan.
Sebaliknya, Leo memandang pria itu dengan penuh dendam dan kemarahan, terlihat Leo mengepalkan tangannya.
Naga dapat menebak, bahwa ada sesuatu yang sedang Leo sembunyikan. Sementara itu, pria setengah baya mengangkat satu tangannya, sontak Leo langsung bereaksi dan begitu juga dengan Naga.
"Kalian tidak usah terkejut seperti itu. Aku tidak akan meminta anak buahku untuk melawan kalian. Sebaliknya, aku akan memerintahkan mereka untuk kembali, dan tidak lagi mengganggu kalian," ujar pria itu penuh tipu muslihat.
