"Ayo! Ikut dengan, kakak!"
Lestari menarik tangan adiknya, dia berpikir cepat untuk segera mungkin meninggalkan tempat serta rumahnya kini.
"Kakak, ingin membawaku kemana? Kita tidak bisa pergi kemana-mana, jalan keluarnya ada di sana, kak."
Sungguh jawaban kebenaran. Yang ditunjukan Dastan ada benarnya juga. Memang jalan keluar rumah ini ada di lantai pertama, tepatnya di sana.
Namun, itu bukanlah jalan keluar dari sini, melainkan pintu menuju neraka. Jika keduanya pergi kesana, maka sama saja mereka ingin menyerahkan nyawa mereka dan mati sia-sia. Lestari tidak akan membiarkan ini terjadi padanya dan Dastan.
"Kau diam saja! Aku tidak akan membiarkan kita mati di tempat ini. Kamu paham?"
Dastan mengiyakan saja. Sebenarnya dia tidak rela untuk pergi dari sana, dan meninggalkan Ibu mereka yang masih tergeletak di lantai satu.
Namun, baik dirinya maupun kakaknya harus tetap hidup. Karena dengan begitu mereka akan bisa kembali ke sini dan menyelamatkan Ibu mereka.
"Hei kalian!"