"Jadi ayah ingin mengatakan ini sejak lama kepadamu, nak," ujar Jayusman di bawah tekanan.
Hendar semakin mendekat, namun belum ada sepatah katapun yang bisa Jayusman katakan selain berputar-putar di kata yang sama.
"Ayo tuan! Katakan semuanya! Katakan jika tuan tidaklah bersalah," teriak Baby memberi semangat dari kejauhan.
Jayusman sampai menelan salivanya karena sangat gugup. Seluruh kalimat yang sudah dirangkai pun seketika kabur dalam benaknya, sehingga Jayusman nge lag bahasa modern-nya.
"Jadi … Ayah ingin - kamu tahu … Bahwa ayah," terbatah-batah sudah seperti orang gagap.
Jayusman sampai tidak bisa merangkai kata dalam satu kalimat hanya karena tatapan galak dari Hendar.
"Kau ingin mengatakan apa? Waktu 5 menit sudah habis!"kata Hendar, yang berdiri saling berhadapan.
Menatap satu sama lain, "Tuan membuang waktuku. Sudah aku katakan bahwa …."
Hendar menghentikan pembicaraannya, membuat Baby dan Jayusman menjadi menunggu.