Berlanjut.
Pagi hari Yuzu terbangun sudah dalam dekapan tidur Andrius yang begitu erat. Dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.
"Aku bahkan tidak memakai apapun sekarang. Apa aku harus membangunkannya?" pikir bingung dalam hatinya.
Yuzu tidak memakai apapun untuk menutupi tubuhnya sekarang. Hanya kehangatan selimut yang ia rasakan di kulitnya.
Dia menatap dalam wajah tampan yang masih tertidur di hadapannya itu.
"Wajah sempurna. Putih dan bersinar, bahkan lebih cantik dari seorang wanita," pujian terlontar dalam hatinya.
"Bulu mata yang panjang dan begitu indah, memang pantas dijuluki pria tertampan di dunia ini," pujinya lagi.
Tangan Yuzu benar-benar ingin menyentuh wajah halus nan tampan itu.
Tangan kanannya menentuh pipi Andrius dengan lembut. Perasaan luar biasa bisa menyentuh wajah tampan dan mempesona ini.
"Apa kau ingin menggodaku pagi-pagi seperti ini?"
Andrius berucap setelah merasakan ada sentuhan di wajahnya.
"Eh, kau sudah bangun?"